Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting

Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting

Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 27%. Stunting dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

Untuk mengatasi masalah stunting ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memiliki peran yang sangat penting. Salah satu pendekatan yang dilakukan oleh Bappeda adalah melalui perubahan perilaku masyarakat. Perubahan perilaku merupakan kunci utama dalam menangani stunting, karena stunting sendiri banyak dipengaruhi oleh pola makan dan pola hidup yang tidak sehat.

Bappeda melakukan berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak. Salah satu program yang dilakukan adalah penyuluhan tentang pola makan sehat dan gizi seimbang, serta pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak.

Selain itu, Bappeda juga mengajak masyarakat untuk aktif dalam kegiatan olahraga dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung pertumbuhan anak secara optimal.

Dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang terjadi secara bertahap, diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Bappeda terus berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya yang diperlukan guna menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan.

Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya, diharapkan masalah stunting dapat teratasi secara menyeluruh dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh berkembang dengan baik. Semoga dengan adanya perubahan perilaku yang diusung oleh Bappeda, percepatan penurunan stunting dapat tercapai dan generasi masa depan Indonesia dapat menjadi lebih baik.