Wasir atau hemoroid adalah kondisi yang umum terjadi di masyarakat. Salah satu faktor risiko terjadinya wasir adalah kebiasaan duduk di toilet saat buang air besar. Oleh karena itu, penggunaan toilet jongkok diyakini lebih baik untuk penderita wasir.
Toilet jongkok adalah cara tradisional yang masih banyak digunakan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Dengan posisi jongkok saat buang air besar, otot-otot panggul dan dubur akan lebih rileks, sehingga proses buang air besar akan menjadi lebih lancar dan tidak menimbulkan tekanan yang berlebihan pada pembuluh darah di sekitar anus.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Stanford menemukan bahwa penggunaan toilet jongkok dapat mengurangi tekanan intra-abdominal saat buang air besar, sehingga dapat mencegah terjadinya wasir atau memperparah kondisi wasir yang sudah ada.
Selain itu, toilet jongkok juga diyakini dapat membantu penderita wasir untuk mengurangi gejala seperti nyeri, gatal, dan perdarahan. Dengan posisi jongkok, proses buang air besar akan menjadi lebih efisien dan tidak menyebabkan iritasi pada jaringan di sekitar anus.
Meskipun demikian, penggunaan toilet jongkok tidak selalu praktis di Indonesia, mengingat masih banyaknya toilet duduk yang tersedia di tempat umum maupun di rumah-rumah. Namun, untuk penderita wasir, sebaiknya mencoba untuk menggunakan toilet jongkok atau menggunakan alat bantu seperti footstool saat buang air besar.
Dengan demikian, penggunaan toilet jongkok dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah atau mengurangi gejala wasir. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi makanan tinggi serat, minum cukup air, dan berolahraga secara teratur juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya wasir. Jadi, mari mulai mengubah kebiasaan kita saat buang air besar agar dapat mencegah wasir dan menjaga kesehatan dubur kita.