Pasien diabetes berisiko lebih tinggi terserang asma

Pasien diabetes berisiko lebih tinggi terserang asma

Diabetes dan asma adalah dua kondisi kesehatan yang cukup umum di masyarakat. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa pasien diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terserang asma dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki diabetes.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical and Experimental Allergy ini melibatkan lebih dari 2000 orang dewasa yang telah didiagnosis dengan diabetes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien diabetes memiliki risiko hampir dua kali lipat untuk mengalami asma dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki diabetes.

Menurut para peneliti, ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan hubungan antara diabetes dan asma. Salah satunya adalah peradangan kronis yang terjadi pada kedua kondisi ini. Diabetes diketahui dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan, yang kemudian dapat meningkatkan risiko terjadinya asma.

Selain itu, gangguan metabolik yang terjadi pada pasien diabetes juga dapat mempengaruhi fungsi paru-paru dan sistem imun tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya asma.

Untuk itu, penting bagi pasien diabetes untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol kadar gula darah secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, dan rutin berolahraga.

Selain itu, pasien diabetes juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mendeteksi dini adanya gejala asma. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan risiko terjadinya asma pada pasien diabetes dapat diminimalkan.

Dengan demikian, kesadaran akan hubungan antara diabetes dan asma sangat penting untuk mencegah kedua kondisi ini. Pasien diabetes dan masyarakat umum diimbau untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan mereka dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Semoga dengan upaya yang tepat, risiko terjadinya asma pada pasien diabetes dapat diminimalkan.