Pakar kesehatan di Indonesia telah membantah klaim yang menyebutkan bahwa kemasan air minum dalam kemasan botol polikarbonat dapat menyebabkan autisme pada anak-anak. Klaim ini telah menyebar luas di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Menurut para pakar kesehatan, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Autism merupakan gangguan perkembangan neurologis yang kompleks dan multifaktorial, yang disebabkan oleh kombinasi genetik dan faktor lingkungan. Tidak ada hubungan langsung antara kemasan botol polikarbonat dengan autisme.
Polikarbonat adalah salah satu jenis plastik yang sering digunakan untuk membuat botol air minum karena kekuatan dan daya tahan yang tinggi. Namun, kemasan botol polikarbonat mengandung bahan kimia yang disebut bisphenol A (BPA), yang telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan hormonal dan risiko kanker.
Meskipun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan batas aman penggunaan BPA dalam kemasan makanan dan minuman. Konsumen tidak perlu khawatir tentang risiko kesehatan yang disebabkan oleh kemasan botol polikarbonat jika digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan yang benar.
Para pakar kesehatan juga menekankan pentingnya untuk memperhatikan aspek lain yang dapat berkontribusi terhadap risiko autisme, seperti faktor genetik, lingkungan, dan nutrisi. Orang tua perlu lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang sehat untuk anak-anak mereka, serta konsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika diperlukan.
Dengan demikian, klaim yang menyebutkan bahwa kemasan air minum dalam botol polikarbonat dapat menyebabkan autisme pada anak-anak perlu dipertanyakan kebenarannya. Penting bagi masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak berdasar dan selalu melakukan penelitian yang teliti sebelum menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.