Belajar penanggulangan stunting dari Lombok Timur
Stunting, atau gagal tumbuh, merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Stunting terjadi ketika anak tidak mendapat gizi yang cukup selama masa pertumbuhan, sehingga mengakibatkan pertumbuhan fisik dan mental yang terhambat. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8% pada tahun 2020.
Salah satu daerah yang aktif dalam penanggulangan stunting adalah Lombok Timur. Kabupaten ini telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah stunting, mulai dari edukasi tentang gizi seimbang hingga pemberian suplemen gizi kepada anak-anak yang membutuhkan. Berkat upaya yang dilakukan, prevalensi stunting di Lombok Timur berhasil menurun dari 36,6% pada tahun 2013 menjadi 31,4% pada tahun 2018.
Terdapat beberapa hal yang dapat dipelajari dari pengalaman Lombok Timur dalam penanggulangan stunting. Pertama, pentingnya edukasi tentang gizi seimbang bagi masyarakat. Dengan memberikan pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan anak-anak, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka.
Kedua, pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya dalam penanggulangan stunting. Dengan adanya kerjasama yang baik, berbagai program penanggulangan stunting dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien.
Ketiga, pentingnya monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap program penanggulangan stunting yang dilakukan. Dengan melakukan monitoring dan evaluasi, dapat diketahui sejauh mana efektivitas program tersebut dan dapat dilakukan perbaikan jika diperlukan.
Dengan belajar dari pengalaman Lombok Timur dalam penanggulangan stunting, diharapkan daerah-daerah lain di Indonesia dapat mengadopsi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Lombok Timur untuk mengatasi masalah stunting. Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, serta dengan edukasi yang tepat tentang gizi seimbang, diharapkan prevalensi stunting di Indonesia dapat terus menurun dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas.